Bismillah,
assalamu alaikum warrohmatullohi wabarokatuh..
Sahabat takutlah, bila kebaikan ALLAH yang selalu diberikan kepadamu pada saat dirimu tetap berbuat kemaksiatan kepadaNYA,karena semua itu akan menghancurkanmu.ingatlah firmanNYA,”pada saatnya nanti AKU akan menarik mereka secara berangsur – angsur (kepada kehancuran) secara tidak diketahuinya”.
manusia diciptakan mempunyai kecenderungan untuk mudah berkeluh kesah dan berputus asa.karena manusia sebagai makhluk ALLAH selain dikaruniai kelebihan berupa akal ,dia juga tak luput dari keterbatasanya sebagai makhluk yang lemah.namun keterbatasanya juga sering kali membuat manusia berpikir pendek.
dia menganggap bahwa karunia yang diberikan ALLAH kepadanya tidak berarti apa – apa sehingga mengeluhkan nya sebagai wujud dari rasa tidak terimanya atas ketentuan yang diberikan ALLAH kepadanya.
Misalnya ia mengeluh,
“betapa diriku sudah melakukan perintahnya dan menjauhi laranganNYA namun karunia dan nikmat masuh belum tercurahkan .
sedangkan mereka yang selalu berbuat durhaka dan selalu melanggar perintahNYA namun bergelimang kenikmatan .semakin berbuat dosa semakin besar kenikmatan yang diterimanya.”
Jalan pikiran yang semacam ini sering kita dengarkan dari mulut orang – orang yang tampaknya tekun ibadah . namun masih dalam tingkat sebagai orabg awam . orang awam semacam ini sibuk menghitung amalnya dan senantiasa berharap ALLAH membalasnya sebagai imbalan atas segala amal baik yang dilakukanya itu.
ia tak segan – segan menuntut yang di anggap haknya itu dari ALLAH.seolah – olah dia menganggap bahwa ALLAH butuh semua amal baiknya itu,sehingga ia merasa berhak menuntut kenikmatan yang lebih sebagai balasan amal baik yang dilakukanya untuk ALLAH.
padahal tidak bukan berbuat baik atau tidak ,tidak akan memberi pengaruh apa – apa kepada ALLAH.karena perbuatan baik ataupun buruk yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita masing – masing,bukan bermanfaat untuk ALLAH.
kalau kita berfikir secara ma’rifat sesungguhnya kita kita akan menemukan hikmah dibalik semua kenyataan hidup yang ada ini,yaitu kenyataan dimana orang yang taat ,tetapi keadaan kehidupanya sengsara.
sedangkan orang yang ingkar sepertinya bergelimang kenikmatan .
ketidakterimaan kita atas apa yang ditentukan kepada kita itu semata – mata karena kita memandangnya hanya menurut kacamata manusia saja yang senantiasa diiringi dengan nafsu yang cenderung menyenangi kesenangan.
Menurutnya apabila ia telah berbuat taat dengan melaksanakan segala perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA,secara otomatis dia akan memperoleh kenikmatan juga dalam kehidupanya .
padahal hakikat kenikmatan yang bisa dirasakan oleh seseorang bukan semata – mata kenikmatan dhahir sebagaimana yang selalu dipikirkan oleh orang awam kebanyakan.
seharusnya ia menyadari bahwa ALLAH memberi karunia dan nikmat kepada orang yang durhaka kepadaNYA,bukan berarti DIA sangat sayang kepada hambaNYA itu.kenikmatan yang diberikan itu tak lebih dari sesuatu yang mencelakakan .
ALLAH membiarkan orang – orang yang tidak takut terhadap penggunaan kenikmatan ,sehingga mereka ini berjalan selangkah demi selangkah dan terlena dengan kenikmatan yang diberikan ALLAH kepadanya.
kemudian tergelincirlah dia kedalam jurang tanpa bisa keluar lagi.sebab pencabutan kenikmatan itu bisa dilakukan ALLAH secara perlahan lahan sehingga nyaris tak tampak.
ALLAH juga membiarkan orang durhaka terus berkutat pada dosa – dosanya.
Dengan kenikmatan yang ada justru akan semakin mempercepat dan mempermudah seseorang untuk berbuat durhaka.kalau sudah demikian, maka apakah nikmat ALLAH yang diberikan ALLAH kepada mereka itu merupakan sebuah karunia???
sesungguhnya nikmat yang diterima bagi para pendosa merupakan suatu kebinasaan yang tak disadari.
Adapun orang – orang yang menempuh jalan ma’rifat ia akan sangat takut saat menerima karunia (nikmat) dari ALLAH . Karena kenikmatan itu bisa membuatnya lupa diri bila diperturutkannya dalam menikmatinya tanpa memperhatikan boleh atau tidaknya diperturutkan.
ketakutanya itu terjadi karena dia berpikir jangan – jangan nikmat yang diterimanya ini dapat mencelakakan dirinya dan menjadi penyebab langkahnya jauh dari jalan ALLAH .
oleh sebab itu ,golongan orang – orang yang bermata hati ini senantiasa bersyukur . lalu menggunakan kenikmatan itu sebagai media atau sarana untuk menempuh jalan menuju ALLAH,bukanya untuk memperturutkan dalam merasai kenikmatan itu.
Mereka menyadari akan firman ALLAH,
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka ,kamipun membukakan semua pintu kesenangan.Sehingga jika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka.kami akan menyiksa mereka dengan sekonyong – konyong . maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”(Q.S Al-An’am:44 ).
demikian yang dapat saya tuliskan,semoga dpat menambah bahan renungan.
wassalamu alaikum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar