Sebelum kita membahas tentang siapa Satria piningit atau ratu adil ada baiknya kita kutip sebagian isi serat jangka Jayabaya atau yang lebih dikenal dengan jaman edan, yang mana pada zaman itu teknologi berkembang begitu pesat, tingkah laku manusia serba terbalik dan jarak yang jauh terasa begitu dekat, :
Mbesuk selot selote jaman ngancik tutupe tahun bakal Ono Dewo mbrasto molo Ning rat, apangawak manungsa, apasuryan batoro Kresno ,awewatak baladewa, agegaman trisulo wedha.
Landepe trisulo wedha :
Pucuk sing siji Sirik agawe pepati / utang nyowo,
Pucuk sing tengah Sirik agawe kapitunaning liyan
Pucuk sing pinggir tulak talak jupuk winaleran .
Sirik den wenehi ati malathi biso kesiku.
Senenge anyenyobo Ojo kaino- Ino.
Lalu siapakah sebenarnya Satria piningit itu yang sebenarnya??
Satria piningit adalah sosok manusia pilihan yang masih dirahasiakan keberadaanya oleh Allah SWT.
Dia sebenarnya sudah ada hanya sebagian kecil orang saja yang mengenalinya, saat tiba waktu berakhirnya jaman edan dia akan muncul,dan Sebagai pintu gerbang jaman kalamukti zaman serba kecukupan,kecukupan lahir serta batin.
Sebagai seorang pemimpin yang sangat adil , adile adil atau ratune adil.
Wajahnya ratu adil itu amatlah menarik seperti Krishna dan amat adil seperti baladewa.
Sebagaimana kita tahu bahwa baladewa adalah sosok yang netral dalam perang baratayudha.dia tidak memihak pada Pandawa tapi juga tidak memihak pada kurawa.tapi dia mbolo dewa ( berteman dewa ),sikap netral nya inilah yang membuatnya begitu berwibawa dihadapan Pandawa maupun Kurawa.
Dia sekti tanpo aji-aji (berwibawa dan disegani walau tanpa ilmu kesaktian ) ,nglurug tanpo bolo (berani mendatangi siapapun walau sendirian) ,menang tanpo ngasorake (selalu menang tanpa peperangan /tanpa merendahkan lawan )
Konsep hidup yang selalu ia pegang teguh adalah suro Diro Joyo Ning rat lebur dening Pangastuti .
Keberanian,kesaktian,nasib baik /jayanya seseorang didunia bila tidak didasari dengan hati baik, tulus ikhlas masih bisa dikalahkan oleh kebaikan walaupun yang punya kebaikan ini dipandang tidak memiliki keberanian dan kesaktian.
Senjata andalan sosok baladewa ini adalah " trisula wedha ", trisula wedha hanyalah sebuah kiasan.
Trisula adalah senjata yang memiliki pucuk berjumlah tiga,wedha artinya ajaran yang dipegang teguh.
Pucuk yang satu adalah dia pantang menghilangkan nyawa seseorang / membunuh atau hutang nyawa.
Pucuk yang tengah adalah dia pantang merugikan / menyusahkan orang lain.
Pucuk yang satunya lagi pantang baginya mengambil begitu saja barang yang ada di jalan, apalagi mengambil hak orang lain ( mencuri / merampas)
Dia berusaha menjaga dan mengupayakan ketentraman , keselamatan dan keharmonisan dalam dunia,atau dalam istilah Jawa disebut memayu Hayuning Bawono.
Terkadang dia meminta - minta, pada orang yang memiliki sinyal jiwa terpuji seperti dia,bukan untuk menuruti kemauan perutnya,tapi untuk menguji orang yang dimintainya.
Cuma terkadang orang yang dimintainya tidak mengerti bahwa ia sedang di uji.
Tidak semua orang mengenal sosok ini,hanya sebagian saja yang tahu.
Hanya orang yang memiliki trisula wedha lah yang mengenalinya.
Seperti raja - raja di tanah Jawa sebelumnya,dia pantang menelan kembali ludahnya, pantang menarik kembali ucapannya, idune idu Geni sabdane malathi.
Sabdo pandito ratu Tan keno wola wali.
Ucapan pendeta / kyai dan ratu/pemimpin itu tidak boleh mlenca mlence atau berubah - ubah.
Dan pesanku hanya satu,bersikaplah seperti baladewa agar engkau dapat menemuinya.