Selasa, 21 Februari 2017

Kisah islami ~Muraqabah / mawas diri.

MiMKDari Abu Hurairah Ra. Bahwasannya dia mendengar nabi SAW telah bersabda :
Sungguh ada tiga orang dari Bani Israil  ,belang, botak ,dan si buta Allah bermaksud menguji dia maka diutuslah malaikat untuknya.

Malaikat itu mendatangi si belang dan bertanya :
"Apakah yang kamu inginkan ??"

Orang yang belang ini menjawab :
" Saya menginginkan paras yang tampan ,kulit yang bagus dan hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku ".

Maka diusapkan sibelang itu oleh Malaikat  dan tiba-tiba penyakitnya hilang serta parasnya berubah menjadi tampan dan kulitnya pun menjadi halus .

Malaikat itu bertanya lagi :
" Harta apakah yang paling kamu senangi ?"

Orang yang belang ini menjawab:
" Unta." Tetapi ada yang menjawab "sapi ."

Lalu ia diberi unta yang bunting selama 10 bulan sambil di do'akan " Barokallahu laka fiiha. (Semoga Allah memberikan keberkahan atas Rahmat yang kamu terima )

Selanjutnya malaikat  mendatangi si botak dan bertanya :
"Apakah sesuatu yang paling kamu senangi??"
Sibotak menjawab  :
saya menginginkan rambut yang rapi dan hilangnya penyakitku  yang menyebabkan orang-orang  kepada ku.
Malaikat. Lalu mengusap sibotak dan seketika itu hilanglah penyakit yang dideritanya dan menjadi tumbuhlah rambutnya.malaikat itu bertanya lagi.
"Harta apakah yang paling  senangi??

Sibotak menjawab :
"Saya senang sapi".
lalu diapun diberi sapi yang sedang hamil,sambil di do'akan : Barokallahu laka fiiha ( semoga Allah memberi keberkahan atas Rahmat yang kamu terima ).

Selanjutnya malaikat mendatangi si buta dan bertanya :
Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan??

Sibuta menjawab :
"Kembalinya penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang".

Maka diusaplah matanya oleh Malaikat itu, dan menjadi terbuka pula matanya.
Malaikat bertanya lagi,
Harta apakah yang paling kamu senangi??"
Sibuta menjawab : " saya suka kambing "
Maka diapun  diberi kambing yang hamil.

Setelah beberapa tahun , unta , sapi, dan kambing yang diberikan Malaikat itu berkembang biak menjadi banyak sehingga memenuhi lapangan.
Maka datanglah malaikat itu berbentuk manusia  yang miskin laksana keadaan sibelang dahulu pada waktu belum sembuh dan belum kaya dan berkata : " saya ini orang miskin dan telah kehabisan bekal di tengah perjalanan dan sampai saat ini belum ada yang mau menolong ku , saya betul-betul minta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang memberimu paras tampan , kulit halus , dan harta kekayaan yaitu saya minta seekor unta untuk bekal perjalanan".

Si Belang berkata :
"Hak - hak yang harus saya berikan masih banyak saya tidak dapat membekalimu apa - apa ".

Maka malaikat itu berkata :
"Jika tidak keliru saya pernah mengenalmu . bukankah dulu kamu sakit belang dan orang-orang jijik kepadamu?".

Si Belang menjawab :
"Sesungguhnya harta kekayaanku ini dari nenek moyangku".

Malaikat berkata :
"Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu".

Kemudian malaikat mendatangi si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak waktu itu , dan berkata seperti yang dikatakan pada si Belang.
Si Botak juga memberikan jawaban seperti yang dikatakan si Belang.

Kemudian malaikat itu berkata :
" Bila kamu berdusta semoga Allah mengembalikan seperti keadaanmu semula ".

Kemudian malaikat itu mendatangi si buta, dengan menyamar  menyerupai keadaan si Buta pada waktu dulu, dan berkata :
"Saya adalah orang miskin , saya telah kehabisan bekal di tengah perjalanan dan sampai pada hari ini tidak ada yang mau menolongku kecuali Allah. mudah - mudah-mudahan kamu mau menolongku.
Saya betul-betul minta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah mengembalikan penglihatamu, yaitu  saya minta seekor kambing untuk bekal perjalananku nanti".

Si buta menjawab :
" Dahulu saya adalah orang yang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku, maka ambillah apa yang  kamu inginkan dan tinggalkan apa yang tidak kamu  sukai.
Demi Allah aku tidak memberatkan sesuatu kepadamu dan apa yang kamu ambil semata-mata karena Allah ".

Malaikat itu berkata :
" Jagalah harta kekayaanmu karena sesungguhnya kamu ini hanya di uji, dan Allah benar-benar meridhaimu serta memurkai kedua temanmu ".

( HR. Bukhari dan Muslim ).