Senin, 30 Januari 2012

Budaya jawi ~ wayang ~ Raden Gatotkaca

Sekilas tentang Raden Gatotkaca

Raden gatotkaca atau nama kecilnya jabal tetuko adalah  putera Raden Werkudara yang kedua, ibunya seorang puteri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgadani.

Saat baru lahir Jabal Tetuka dipinjam Narada untuk dibawa ke kahyangan yang saat itu sedang diserang musuh bernama Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Ia diutus rajanya yang bernama Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Bayi Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Anehnya, semakin dihajar bukannya mati, Tetuka justru semakin kuat.
Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada kemudian menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya.
Tetuka kemudian bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya menggunakan gigitan taringnya. Kresna dan para pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna kemudian memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa.
Batara Guru raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu  

Caping Basunanda menjadikan Raden gatotkaca tidak kepanasan meski dibawah terik matahari dan tidak kehujanan meski sedang turun hujan ,

Kotang Antakusuma, menjadikan Raden gatotkaca bisa terbang di atas awan dan  

Terompah Padakacarma menjadikan Raden Gatotkaca dapat berjalan dadi awan seperti berjalan di daratan.

sejak ketiga benda itu dipakai Jabal Tetuka,  sejak saat itu diganti namanya menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang secepat kilat menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.
Tersebut dalam cerita, Raden Gatotkaca seorang kesateria jang tak pernah bersolek, hanya berpakaian bersahaja, jauh dari pada wanita tapi akhirnya menikah sepupunya.

tapi sayangnya menurut cerita bahwa Raden Gatotkaca harus mati muda oleh panahnya Karna salah satu tokoh kurawa.

"sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa Raden gatotkaca bila di gambarkan dalam kehidupan nyata adalah seorang pemuda yang sudah di tempa dengan cobaan / ujian sejak kecil, namun ujian itu tidak membuatnya berkecil hati tapi justru membuat dia lebih kuat dan siap menghadapi tantangan hidup saat dia tumbuh dewasa,dia tidak pernah merasa tersakiti oleh apapun dan siapapun.hanya saja akhirnya raden Gatotkaca meninggal di usia muda saat membela pandawa melawan korawa (tokoh bejad berhati licik ) dalam membela kebenaran kematian bukanlah hal yang ditakuti oleh pemuda seperti Gatotkaca ".