Rabu, 16 November 2011

Menejemen qolbu ~ BERAMAL HARUS DI NIATKAN KARENA ALLAH


Bismillah
assalamu alaikum warrohmatullohi wabarokatuh

Kebanyakan dari manusia mempunyai sifat lebih mendahulukan menuntut haknya daripada menunaikan kewajibanya.
sifat egois ini tak lain karena di pengaruhi oleh dorongan nafsu.karena nafsu itu mau menang sendiri saja. Nafsu juga mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan sesuatu yg enak – enak saja.
Begitu jg dengan seorang hamba terhadap tuhannya.
ia cenderung menuntut haknya yg berupa pahala dari amal perbuatan yg di lakukan.Padahal amal perbuatan yg dilakukan oleh seseorang itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan kenikmatan yg diberikan Allah kepadanya.Jika seseorang senantiasa berbuat demikian, maka ketika ia mengerjakan amal yang keluar masuk dalam pikiranya hanyalah sibuk menghitung pahala.

Sementara hati dan kesopanan dalam menghadap Allah sama sekali tak terhiraukan.Artinya dia mengharapkan pamrih berupa permintaan pahala atas amal kebaikan yg dilakukanya itu.
Jika memang demikian, maka menurut pandangan Allah,kita tak lebih dari seorang kuli.ketika kuli bekerja yg ada dalam pikiranya adalah gaji atau imbalan sesuai dengan pekerjaan yg sudah dilakukannya.kuli tak pernah berusaha untuk meningkatkam mutu pekerjaanya.hal terpenting dalam benaknya adalah bekerja dan jika selesai maka haknya harus terpenuhi.jika tidak maka dia akan menuntutnya.

Padahal penempuh jalan menuju Allah tidak pernah menuntut pahala yang dijanjikaNya.Karena dia menyadari jika mereka sibuk menuntut pahala, maka Allah sendiri akan menuntut kepadanya.
Adapun sesuatu yg dituntut Allah kepada hambaNYA adalah kesempurnaan dan keikhlasan dalam beramal taat.Dia sadar bahwa hal itu tidaklah mudah dilakukan.

Sungguh aneh jika seseorang yg melakukan amal tapi hatinya tidak bersih (tidak ikhlas) karena Allah,sementara ia sibuk mengharap pahala dariNYA.
Apabila dipikir secara logika,akan didapat darimanakah pahala atas amalnya itu jika ia melakukanya bukan ikhlas karena Allah?

Oleh karena itu sebelum menuntut imbalan hendaknya amal yg dilakukan diperbaiki.dan hati dibersihkan dari keinginan – keinginan nafsu.
Sehingga amalnya itu bisa sampai kepadaNya.dan menjadi penolong baginya untuk memudahkan jalan menujuNya.
wassalam..

Tidak ada komentar: